Pasuruan, Mediapasuruan.com – Perayaan Ogoh-Ogoh menjelang Hari Raya Nyepi menjadi bagian dari tradisi tahunan umat Hindu, termasuk masyarakat Hindu di Suku Tengger. Pada Jumat, 28 Maret 2025, sejak pukul 13.00 WIB, warga Tosari mulai memenuhi jalanan untuk menyaksikan arak-arakan Ogoh-Ogoh. Dari titik keberangkatan di rest area Kecamatan Tosari, antusiasme masyarakat terlihat jelas sepanjang jalur pawai.
Sekitar 25 anggota Banser turut dikerahkan bersama Pecalang Hindu untuk membantu aparat dalam mengatur lalu lintas dan menjaga ketertiban selama acara berlangsung. Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Tosari, Suanto, menegaskan bahwa keterlibatan Banser dalam kegiatan ini adalah bentuk nyata toleransi antarumat beragama.
“Ini wujud nyata toleransi kita. Saat tarawih, anggota Pecalang ikut membantu menjaga keamanan wilayah, begitu pula ketika Salat Idul Fitri. Oleh karena itu, setiap tahun kami turut membantu dalam pengamanan pawai Ogoh-Ogoh,” ujar Suanto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut, Suanto menyampaikan bahwa inisiatif ini muncul dari semangat kebersamaan Banser Tosari. “Meskipun berbeda keyakinan, kami tetap satu suku, satu bangsa. Hidup berdampingan mengajarkan kita untuk saling membantu, terutama dalam acara seperti ini,” tambahnya.
Koordinator Pecalang Hindu, Sukesman, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan dari Banser. “Kami sangat bersyukur atas bantuan sahabat Banser. Meskipun mereka sedang berpuasa di bulan Ramadhan, mereka tetap bersedia membantu kami dalam acara pawai ini,” katanya.
Pawai Ogoh-Ogoh berlangsung hingga menjelang waktu Maghrib. Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, serta Bupati Pasuruan, Rusdi, yang ikut menyaksikan hingga akhir. Puncak perayaan ditandai dengan pembakaran patung Ogoh-Ogoh di Lapangan dan Pasar Ledok Tosari.